Sabar adalah akhlak yang sangat mulia.
Ia menjadi hiasan para Nabi untuk menghadapi berbagai tantangan dakwah
yang menghadang. Berhias diri dengan sabar hanyalah akan membuahkan
kebaikan.
“Bersabarlah!”
Demikian
perintah Allah terhadap Rasul-Nya Muhammad di dalam Al Qur’an. Hal
ini menunjukkan betapa besar kedudukan sabar kaitannya dengan keimanan
kepada Allah dan kaitannya dengan perwujudan iman tersebut dalam
kehidupan dan terlebih sebagai pemikul amanat dakwah. Tentu jika anda
menyambut seruan tersebut niscaya anda akan berhasil sebagaimana
berhasilnya Rasulullah, keberhasilan di dunia dan di akhirat. Allah
berfirman:
“Maka bersabarlah kamu sebagaimana bersabarnya orang-orang yang memiliki keteguhan dari para rasul.” (Al Ahqaf: 35)
Sabarnya Ulul ‘Azmi
Siapakah yang dimaksud oleh Allah dengan ulul ‘azmi yang kita diperintahkan untuk mencontohnya?
1. Nabi Nuh ‘Alahi salam
sebagai rasul yang pertama kali diutus ke muka bumi ini adalah salah
satu dari ulul ‘azmi. Beliau diutus kepada kaum yang pertama kali
menumbuhkan akar kesyirikan di muka bumi. Tahukah anda bagaimana besar
tantangan yang dihadapi? Coba anda renungkan ketika seseorang ingin
mencabut sebuah pohon yang sangat besar yang akarnya telah menjalar ke
segala penjuru, sungguh betapa berat pengorbanannya. Allah sendiri telah
memberitahukan kepada kita dengan firman-Nya:
“Dan demikianlah kami menjadikan bagi setiap para nabi seorang musuh dari syetan baik dari kalangan jin dan manusia.”(Al An’am: 112)
Yang
dipilih pertama kali dari sederetan kaumnya yang menghadang dakwah
beliau adalah keluarga yang paling dekat anak dan isterinya. Dengan
perjuangan yang panjang dan berat, beliau dengan kesabaran bisa meraih
kemenangan di dunia dan di akhirat. Allah mengatakan tentang beliau:
“Sesungguhnya dia adalah hamba-Ku yang bersyukur.” ( Al Isra’: 3)
2. Nabi Ibrahim
sebagai bapak orang-orang yang bertauhid juga sebagai salah satu ulul
‘azmi. Mendobrak keangkaramurkaan yang dilakukan oleh bapaknya sendiri
dan kaumnya yang dipimpin oleh seorang raja yang dzalim. Bagaimanakah
perasaan anda jika anda diusir dari belaian kasih sayang dan
perlindungan bapak anda? Bapaknya yang dipilih oleh Allah untuk
menghadang dakwah beliau yang berada di bawah cengkeraman raja yang
mengaku diri sebagai tuhan. Dia harus menelan pil pahit angkara murka
kaumnya yang dengan tega melempar Nabi Ibrahim ke dalam kobaran api yang
sangat dahsyat. Namun apakah yang mereka bisa perbuat terhadap jasad
beliau? Sia-sialah perbuatan mereka.
Di
sisi lain beliau harus juga menerima ujian yang lebih pahit yaitu
amanat dari Allah untuk menyembelih putra yang disayangi dan diharapkan
sebagai calon penerusnya. Bisakah anda membayangkan hal yang demikian
itu? Kesabaranlah yang menyelamatkan dari semua ujian dan cobaan yang
menimpa beliau.
3. Nabi Musa dan ‘Isa
adalah dua rasul yang diutus kepada Bani Israil dan sekaligus sebagai
ulul ‘azmi. Tantangan yang dihadapi beliau berdua, tentu tidak jauh
berbeda dengan para pendahulunya dari kalangan para rasul Allah. Siapa
yang tidak mengenal Fir’aun si raja kufur yang menobatkan dirinya
sebagai Rabb semesta alam, raja tak berperikemanusiaan yang membunuh
anak-anak yang menurutnya akan bisa menggoyahkan tahta kekuasaannya.
Kesabaranlah yang menjadi kuncinya sehingga beliau berdua dibebaskan
dari segala bentuk tantangan dan ujian yang sangat dahsyat.
4. Nabi Muhammad sebagai
nabi penutup dan imam para rasul juga termasuk salah satu dari ulul
‘azmi. Yang diutus kepada semua umat yang berada di atas dekadensi
moral, kejahiliyahan dan keberingasan. Tentu tantangan yang beliau
hadapi tidak kalah hebat dengan para rasul pendahulu beliau. Para rasul
pendahulu beliau hanya diutus kepada kaum tertentu sedangkan beliau
diutus kepada seluruh umat. Ini menggambarkan betapa besar tantangan
yang beliau harus hadapi. Allah memilih keluarga beliau yang paling
dekat menjadi penjegal perjalanan dakwah beliau. Mereka tidak berbeda
dengan kaum sebelumnya dalam memusuhi para rasul Allah. Kesabaranlah
yang menjadi kunci semua perjuangan beliau.
Anda
pasti menginginkan keberhasilan dalam setiap usaha yang anda lakukan.
Maka dari itu jadikanlah seluruh para Nabi dan Rasul Allah sebagai suri
tauladan anda dalam kesabaran sehingga anda akan mendapatkan
keberhasilan seperti apa yang mereka telah dapatkan.
Abdurrahman As Sa’di mengatakan di dalam tafsir beliau: “Dan
adapun orang yang telah diberikan taufiq oleh Allah untuk bersabar
ketika ditimpa ujian lalu dia menahan dirinya untuk tidak benci terhadap
ketentuan tersebut baik dengan ucapan dan perbuatan dan berharap pahala
dari Allah dan dia mengetahui bahwa apa yang dia dapatkan dari pahala
karena kesabaran tersebut atas musibah yang menimpanya, bahkan baginya
ujian itu menjadi nikmat karena telah menjadi jalan terwujudnya sesuatu
yang lebih baik, maka sungguh dia telah melaksanakan perintah Allah dan
berhasil meraih ganjaran yang besar dari sisi-Nya.”
Macam-macam Sabar dan Keutamaannya
Ibnul Qayyim dalam kitab beliau Madarijus Salikin (2/156) berkata: “Sabar ada tiga macam yaitu sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menahan diri dari bermaksiat kepada Allah dan sabar dalam menghadapi ujian.”
Al Imam Al Qurthubi dalam tafsir beliau menukilkan ucapan Sahl bin Abdillah At Tasturi: “Sabar ada dua macam
yaitu sabar dari bermaksiat kepada Allah maka ini adalah seorang
mujahid; dan sabar dalam ketaatan kepada Allah ini yang dinamakan ahli
ibadah.”
Ibnul Qayyim di dalam kitab beliau Madarijus Salikin (2/155) mengatakan: “Sabar
dalam keimanan bagaikan kepala pada jasad; dan tidak ada keimanan tanpa
sabar sebagaimana jasad tidak akan berfungsi tanpa kepala.”
Umar bin Al Khaththab berkata: “Kami menjumpai kebaikan hidup ada bersama kesabaran.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Kepemimpinan dalam agama akan didapati dengan yakin dan sabar.” Allah berfirman:
“Dan
Kami menjadikan dari mereka sebagai pemimpin yang berjalan di atas
perintah Kami ketika mereka bersabar dan mereka yakin kepada ayat-ayat
Kami.” (As Sajdah: 24)
Rasulullah bersabda: “Tidak ada satupun pemberian kepada seseorang yang lebih baik daripada sabar.” ( HR. Muslim).
“Sabar adalah cahaya.” ( HR. Muslim).
Allah berfirman:
“Dan Kami benar-benar akan membalas mereka yang bersabar dengan balasan yang lebih baik daripada apa yang mereka telah lakukan.” (An Nahl: 96) Wallahu a’lam.
Dikutip dari http://www.asysyariah.com Penulis : Al Ustadz Abu Usamah bin Rawiyah An Nawawi , Judul: Sabar Membawa Keberhasilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar