Liku-liku
kehidupan memang tak bisa dikalkulasi dengan hitungan. Negeri yang
sedemikian makmurnya ini, terancam kekurangan sandang, pangan dan papan.
Kegoncangan melanda di mana-mana. Kegelisahan menjadi selimut kehidupan
yang tidak bisa ditanggalkan. Begitulah kalau krisis ekonomi sudah
memakan korban.
Seakan
manusia telah lalai, bahwa segala yang terhampar di jagat raya ini ada
Dzat yang mengaturnya. Apakah mereka tidak ingat Allah Ta’ala telah
berfirman :
“Dan tidaklah yang melata di muka bumi ini melainkan Allahlah yang memberi rezkinya.” (QS. Hud : 6)
Keyakinan
yang mantap adalah bekal utama dalam menjalani asbab (usaha) mencari
rezeki. Ar Rahman yang menjadikan dunia ini sebagai negeri imtihan
(ujian), telah memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapi
manusia. Diantaranya
1. Berusaha dan Bekerja
Sudah
merupakan sunnatullah seseorang yang ingin mendapatkan limpahan rezeki
Allah harus berusaha dan bekerja. Hal ini berdasarkan firman Allah
Ta’ala :
“Kalau telah ditunaikan shalat Jum’at maka bertebaranlah di muka bumi dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kalian bahagia.”(QS. Al Jumu’ah : 10)
Rezeki
Allah itu harus diusahakan dan dicari. Tapi, kadang-kadang karena
gengsi, sombong dan harga diri seseorang enggan bekerja. Padahal mulia
atau tidaknya suatu pekerjaan itu dilihat apakah pekerjaan tersebut
halal atau haram.
2. Taqwa
Banyak
orang melalaikan perkara ini, karena kesempitan hidup yang dialaminya.
Dia mengabaikan perintah-perintah Allah, karena tidak sabar menunggu
datangnya pertolongan Allah. Padahal Allah Ta’ala telah menyatakan :
“Dan
barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang
tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thala : 2)
Yaitu
‘dari jalan yang tidak diharapkan dan diangankan-angankan,’ demikian
komentar Qatadah, seorang tabi’in (Tafsir Ibnu Katsir 4/48). Lebih jelas
lagi Syaikh Salim Al Hilali mengatakan bahwa Allah Yang Maha Tinggi dan
Agung memberitahukan, barangsiapa yang bertaqwa kepada-Nya niscaya Dia
akan memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapinya dan dia
akan terbebas dari mara bahaya dunia dan akhirat serta Allah akan
memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka (Bahjatun Nadhirin
1/44).
3. Tawakkal
Allah berfirman :
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq : 3)
Yakni ‘barangsiapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi apa yang dia inginkan,” demikian kata Imam Al Qurthubi dalam dalam Al Jami’ Ahkamul Qur’an, 8/106.
Dan
tidak dinamakan tawakkal bila tidak menjalani usaha. Sesungguhnya
menjalani usaha merupakan bagian dari tawakkal itu sendiri. Oleh karena
itu Ibnul Qoyyim mengatakan :”Tawakkal dan kecukupan (yang Allah
janjikan) itu, bila tanpa menjalani asbab yang diperintahkan, merupakan
kelemahan semata, sekalipun ada sedikit unsur tawakkalnya. Hal yang
demikian itu merupakan tawakkal yang lemah. Maka dari itu tidak
sepantasnya seorang hamba menjadikan sikap tawakkal itu lemah dan tidak
berbuat dan berusaha. Seharusnya dia menjadikan tawakkal tersebut bagian
dari asbab yang diperintahkan untuk dijalani, yang tidak akan sempurna
makna makna tawakkal kecuali dengan itu semua.” (Zadul Ma’ad 2/315). Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan kita dalam riwayat yang shahih :
“Seandainya
kalian bertawakkal kepada Allah denagn sebenar-benar tawakkal, niscaya
Dia akan memberikan rezeki kepada kaian sebagaimana burung diberi
rezeki, pergi dipagi hari dalam keadaan perut kosong, (dan) pulang sore
hari dalam keadaan kenyang.” (HR. An Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
4. Syukur
Syukur
adalah jalan lain yang Allah berikan kepada kaum mukminin dalam
menghadapi kesulitan rezeki. Dalam surat Ibrohim ayat 7 Allah berfirman :
“Kalau
seandainya kalian bersyukur, sungguh-sungguh Kami akan menambah untuk
kalian (nikmat-Ku) dan jika kalian mengingkarinya, sesungguhnya adzab-Ku
sangat keras.” (QS. Ibrohim : 7)
Oleh karena itu dengan cara bersyukur insya Allah akan mudah urusan rezeki kita. Adapun hakekat syukur adalah : “mengakui nikmat tersebut dari Dzat Yang Maha Memberi nikmat dan tidak mempergunakannya untuk selain ketaatan kepada-Nya,” begitu Al Imam Qurthubi menerangkan kepada kita (tafsir Qurthubi 9/225)
5. Berinfaq
Sebagian
orang barangkai menyangka bagaimana mungkin berinfaq dapat mendatangkan
rezeki dan karunia Allah, sebab denagn berinfaq harta kita menjadi
berkurang. Ketahuilah Dzt Yang maha Memberi Rezeki telah berfirman :
“Dan apa-apa yang kalian infaqkan dari sebagian harta kalian, maka Allah akan menggantinya.” (QS. Saba: 39)
6. Silaturohmi
Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturohmi.” (HR. Bukhori Muslim)
7. Doa
Allah
memberikan senjata yang ampuh bagi muslimin berupa doa. Dengan berdoa
seorang muslim insya Allah akan mendapatkan apa yang dia inginkan.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menuntun kita agar berdoa tatkala
kita menghadapi kesulitan rezeki.
“Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah dan yang selainnya)
Wallahu a’lam bish Showab.
Dikutip dari:http://salafy.or.id Penulis: Ustadz Abu Hamzah Yusuf Judul: Mengatasi Kesulitan Rizqi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar